References
- Aliyah, I.; Setioko, B.; Pradoto, W. 2016. The Roles of traditional markets as the main component of Javanese culture urban space (object of study: The City of Surakarta, Indonesia), The IAFOR Journal of Sustainability, Energy & the Environment 3(1): 103–120. doi: 10.22492/ijsee.3.1.06
- Daryanto, T. J. 2005. Karakter Eropa pada rumah tinggal saudagar bathik di Laweyan Surakarta. Semarang: Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
- Frick, H. 1997. Pola struktural dan teknik bangunan di Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
- Hardiyati. 2015. Guna dan citra detail arsitektural pada rumah Jawa. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
- Hastuti, D. L. 2011. Status dan identitas sosial saudagar batik Laweyan dalam interior dalem indis di awal abad ke-20, Dewa Ruci 7(1): 140–160.
- Hernowo, B.; Dewis, A.; Prawestri, A.; Roesmanto, T. 2014. The typology of Laweyan craftsmen house, Surakarta, Indonesia: an analysis based on form and function, in 30th Anniversary of the International Center of Education, 5–6 May 2014, Krakow, Poland.
- Marlina, A. 2017. Ruang hunian Keraton Jawa: transformasi ndalem bangsawan dan rumah abdi dalem magersari di Baluwarti Keraton Kasunanan Surakarta: Disertasi. Semarang: Universitas Diponegoro.
- Norberg-Schultz, C. 1988. Architecture: meaning and place. New York: Rizzoli.
- Pitana, T. S. 2014. Dekonstruksi Makna Simbolik arsitektur Keraton Surakarta. Purwokerto: STAIN Press.
- Prijotomo, J. 2006. (Re-)Konstruksi Arsitektur Jawa Griya Jawa dalam Tradisi Tanpatulisan. Surabaya: pt. wastu lanas grafika.
- Prijotomo, J. 2011. Dua bangun pokok arsitektur nusantara: binubuh dan ginanda. Malang: Seminar Nasional, the Local Tripod, Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya.
- Santosa, R. B. 2000. Omah: Membaca Makna Rumah Jawa. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.
- Setyaningsih, W. 2016. Transformasi arsitektural dari kampung kota menjadi kampung wisata studi kasus: kampung wisata di Surakarta. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.